Sabtu, 15 Oktober 2011

Virus

BAB I

PENDAHULUAN





A.     Latar Belakang Masalah

Dalam kehidupan organisme, baik hewan maupun tumbuhan mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Sebagian besar tumbuhan terus mengalami pertumbuhan pada sepanjang hidupnya (pertumbuhan tidak terbatas), sedangkan pertumbuhan hewan bersifat terbatas karena terhenti setelah individu mencapai ukuran tertentu.

Meski pertumbuhan pada tumbuhan bersifat tidak terbatas, bukan berarti tumbuhan tidak dapat mati. Hal tersebut terlihat dengan adanya tumbuhan annual (semusim atau setahun) yang menyelesaikan daur hidupnya (berbunga, berbiji dan mati) dalam waktu satu musim (tahun), misalnya tanaman padi dan jagung. Ada pula tumbuhan biennial yang menyelesaikan daur hidupnya dalam waktu dua tahun, misalnya tanaman bit, gula dan wortel. Selain itu dikenal juga tumbuhan perennial, yaitu tumbuhan yang masa hidupnya paling lama serta dapat tumbuh dan bereproduksi sselama puluhan hingga ratusan tahun. Contoh tumbuhan tahunan adalah pohon dan semak, seperti pohon Sequoia yang dapat mencapai umur 300 tahun.



B.     Perumusan Masalah

·         Bagaimana Tahap Perkembangan Makhluk Hidup Menjadi Makhluk Dewasa?

·         Bagaimana Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan?

·         Bagaimana Pertumbuhan dan Perkembangan pada Hewan?

·         Faktor-faktor Apa Saja yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan?

·         Apa yang Dimaksud Metamorfosis?

·         Apa yang Dimaksud Metagenesis?





C.     Tujuan

·         Mengetahui Bagaimana Tahap Perkembangan Makhluk Hidup Menjadi Makhluk Dewasa

·         Dapat Mengetahui Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan

·         Mengetahui Bagaimana Pertumbuhan dan Perkembangan pada Hewan

·         Memahami Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan

·         Mengerti tentang Metamorfosis

·         Mengerti tentang Metagenesis































































BAB II

PEMBAHASAN





A.     Tahapan Perkembangan Makhluk Hidup Menjadi makhluk Dewasa

Perkembangan makhluk hidup memiliki pola yang beragam antara spesies yang satu dengan spesies yang lain, terutama bila tidak berdekatan kekerabatannya. Tahapan-tahapan perkembangan makhluk hidup itu adalah sebagai berikut.

a.      Pembelahan Sel Zigot

Selama tahapan perkembangan, sel zigot mengalami serangkaian pembelahan secara mitosis, sel anakan yang dihasilkan menyusun diri sehingga terbentuk rongga berisi cairan yang disebut blastosoel. Tahapan pembentukan bola sel yang berongga itu disebut blastula. 

b.      Morfogenesis

Pembelahan sel tidak berhenti pada tahapan blastula. Sel embrio terus membelah diri, bergerak-gerak dan menata dirinya menjadi bentuk tertentu. Proses tersebut ditentukan oleh faktor genetik dan dipengaruhi oleh faktor lingkungan.  

c.       Diferensiasi Sel

Sel embrio berkembang membentuk struktur dan fungsi khusus yang akan difungsikannya pada saat menjadi dewasa. Misalnya adalah pembentukan sel saraf dan sel otot pada hewan serta pembentukan meristem batang dan akar yang kemudian akan menjadi batang dan akar pada tumbuhan.

d.      Pertumbuhan

Setelah organ tubuh terbentuk, perkembangan organism yang lebih tampak adalah pertumbuhan organisme itu sendiri. Selama masa pertumbuhan, organisme menjadi lebih besar karena berlanjutnya pembelahan sel atau perbesaran sel atau pula karena kedua-duanya. Pertumbuhan bergantung pada pengambilan lebih banyak bahan dan energi daripada yang diperlukan untuk fungsi normal organism tersebut.



B.     Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan

Pertumbuhan adalah penambahan ukuran dan atau isi sel yang tidak dapat balik kembali (irrevesibel). Pertumbuhan menyangkut aspek kuantitif suatu perkembangan sehingga pertumbuhan dapat di ukur dengan alat tertentu.

Pertumbuhan pada tumbuhan dapat di sebabkan oleh dua hal, yaitu :

1.      Pertumbuhan jumlah sel sekaligus sebagai hasil sebagai sel secara mitosis pada titik tumbuh.

2.      Pembesaran dan pemanjangan sel.

Pertumbuhan terjadi pada titik tumbuh (meristem) yang selalu melakukan pembelahan sel secara mitosis. Meristem terdapat pada ujung-ujung pokok, cabang-cabang serta akar.

Pertambahan besar batang sdi tentukan oleh adanya jaringan cambium. Jaringan kembium termasuk jaringan meristem yang sel-selnya terus aktif membelah. Jarringan tersebut terletak diantara jaringan xylem dan floem. Cambium berfungsi membentuk jaringan xylem dan floem yang baru. Jaringan xylem yang sudah tua akan membenntuk kayu, sedangkan jaringan floem yang sudah tua akan membentuk kulit. Proses ini berjalan terus sehingga semakin lama batang tumbuhan itu tumbuh membesar.

Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan  dimulai dengan perkecambahan biji. Selanjutnya, kecambah tumbuh dan berkembang menjadi tumbuhan. Setelah mencapai masa tertentu, tumbuhan akan menghasilkan bunga, buah dan biji.



















Kecepatan tumbuh di daerah pertumbuhan kecambah berbeda-beda. Pada umumnya daerah di belakang belakang ujung kecambah tumbuh memanjang lebih cepat.



C.     Pertumbuhan dan perkembangan pada hewan

Seperti halnya tumbuhan, hewan juga mengalami pertumbuhan. Pertumbuhan dan perkembangan pada hewan terjadi diseluruh bagian tubuh. Pertumbuhan merupakan hasil aktivitas pembelahan sel secara mitosis pada sel tubuh (sel somatic). Pembelahan mitosis berakibat jumlah sel bertambah dan sel membesar atau memanjang sehingga tubuh atau bagian tubuh membesar atau  memanjang. Perkembangan merupakan hasil diferensiasi sel yang telah membelah dan menyebabkan terjadinya perubahan bentuk pada tubuh.

Pada vertebrata yang pembuahannya terjadi diluar tubuh (fertilisasi eksternal), telur mempunyai pertumbuhan dan perkembangan yang relatif singkat.sedangkan pada vertebrat yang pembuahannya terjadi di dalam tubuh (fertilisasi internal), embrio akan telindumgi di dalam rahim induk (uterus). Pada mamalia yang mempunyai membuni (plasenta), embrio yang dikandung mendapat makanan dari induk melalui plasenta tersebut.



D.     Faktor- faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan

1.      Tumbuhan

Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan dipengaruhi oleh faktor dalam (internal) dan faktor luar (external). Faktor dalam ditentukan oleh gen dan hormon  yang ada dalam tubuh. Di dalam gen terkandung sifat keturunan yang diturunkan pada keturunanya. Selain itu, gen juga berfungsi mengontrol reaksi kimia di dalam sel, misalnya sintesa protein. Selain gen, hormon  juga mempunyai peranan penting dalam pertumbuhan. Beberapa hormon  yang telah di kenal sebagai hormon  pertumbuhan, antara lain auksin, sitokinin, dan giberelin.

Faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan antara lain :

a.       Makanan (Nutrisi )

Nutrisi yang dibutuhkan tumbuhan tidak hanya karbon dioksida dan air, tetapi juga unsur utama bahan organik seperti karbon, oksigen, hydrogen, nitrogen, sulfur, fosfor, kalsium, kalium dan magnesium. Jika tumbuhan kekurangan sebagian nutrisi itu, maka akan mengalami defisiensi. Hal itu mengakibatkan kecepatan pertumbuhan menjadi menurun dan dapat menyebabkan kematian. Misalnya adalah kekurangan magnesium akan mengakibatkan daun menguning (klorosis).

b.      Cahaya

Tumbuhan membutuhkan cahaya. Banyaknya cahaya yang dibituhkan tidak selalu sama pada setiap tumbuhan. Pada umumnya, cahaya menghambat pertumbuhan meninggi karena cahaya dapat mennguraikan hormon  auksin. Hal itu dapat kita lihat pada tumbuhan yang berada di tempat gelap akan lebih cepat tinggi daripada tumbuhan yang berada di tempat terang. Pertumbuhan yang berada di tempat gelap itu disebut etiolasi.

c.       Air

Termasuksenyawa utama yang sangat dibutuhkan tumbuhan. Air berfungsi untuk fotosintesis, mengaktifkan reaksi enzimatik, menjaga kelembapan,dan membantuperkecambahan biji. Tanpa air, reaksi kimia dalam sel tidak dapat berlangsung sehingga mengakibatkan kematian tumbuhan.

d.      Suhu

Pada umumnya, tumbuhan membutuhkan suhu tertentu untuk tumbuhan dan berkembang dengan baik yang disebut suhu optimum. Suhu paling rendah yang masih  memungkinkan tumbuhan untuk tumbuhdisebut suhu minimum, sedangkan suhu paling tinggi yang masih memungkinkan tumbuhan utuk tumbuh disebut suhu maksimum.

Setiap tumbuhan mempunyai suhu minimum, optimum, dan maksimum yang berbeda-beda. Keberadaan suhu tersebut erat hubungannya dengan kerja enzim. Jika suhu terlalu tinggi atau terlalu rendah, maka enzim akan rusak.



e.       Kelembapan

Pengaruh kelembapan udara berbeda-beda terhadap berbagai tumbuhan. Tanah dan udara lembap berpengaruh baik bagi pertumbuhan. Kondisi lembap menyebabkan banyak air yang diserap tumbuhan dan lebih sedikit yang diuapkan, kondisi tersebut mendukung aktifitas pemanjangan sel-sel.dengan demikian, sel-sel lebih cepat mencapai ukuran maksimum sehingga tumbuhan bertambah besar.

f.       Oksigen

Oksigen berfungsi dalam reaksi metabolism tumbuhan karena oksigen penting dalam respirasi yang menghasilkan energi.



2.      Hewan

Sama seperti pada tumbuhan, pertumbuhan dan perkembangan hewan juga dipengaruhi oleh faktor dari dalam tumbuhan  dan faktor dari luar tubuh. Faktor dari dalam tubuhadalah gen dan hormon . Gen merupakan faktor penting dalam pertumbuhan karena gen adalah penentu pola dasar pertumbuhan yang meliputi bentuk tulang, otot, warna kulit, dan cirri-ciri lainya sehingga tinggi dan besar tubuh sangat erat hubungannya. Hormon  merupakan getah (secret) yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin yang memiliki peran antara lain mendorong pertumbuhan. Hormon  yang mempunyai pengaruh utama pada pertumbuhan adalah hormon  pertumbuhan (somatotrof) yang dihasilkan oleh kelenjar pituitari.

Tidak seperti pada tumbuhan, hewan dan manusia tidak dapat membuat makanannya sendiri. Manusia membutuhkan nutrisi yang berasal dari tumbuhan dan hewan lain. Pasokan nutrisi yang seimbang akan memengaruhi pertumbuhan manusia dan hewan. Selain nutrisi, peranan lingkungan dalam pertumbuhan dan perkembangan hewan sangat besar. Kondisi lingkungan itu antara lain adanya predator, persaingan makanan, adanya bahan-bahan beracun, adanya parasit dan pathogen, serta perubahan suhu lingkungan. Perubahan suhu lingkungan pada beberapa lingkungan dapat memengaruhi mekanisme reproduksinya, seperti pada penyu dan buaya. Pada suhu yang lebih hangat akan menetas penyu betina dan pada suhu yang lebih dingin akan menetas anak penyu jantan. Beberapa jenis hewan amfibi pada musim dingin akan melakukan hibernasi dan beberapa jenis hewan akan menyembunyikan dirinya di dalam lubang dan lumpur.



E.     Metamorfosis

Metamorfosis adalah perubahan bentuk dan struktur yang terjadi pada hewan dimulai dari fase embrio sampai fase dewasa. Metamorfosis hanya dialami oleh hewan tertentu saja, seperti dari kelas insekta dan katak. Ada dua jenis metamorphosis, yaitu metamorfosis sempurna dan metamorfosis tidak sempurna.

1.      Metamorfisis Sempurna

Adalah metamorfosis dengan tahap perubahan bentuk yang jelas dapat dibedakan, misalnya mulai dari telur, larva atau ulat, pupa hingga hewan dewasa. Pada metamorfosis sempurna ukuran tubuh membesar merupakan proses pertumbuhan, sedangkan bentuk tubuh berubah dari telur menjadi dewasa merupakan proses perkembangan. Contoh hewan yang mengalami metamorfosis sempurna, antara lain kupu-kupu dan katak.





























2.      Metamorfosis Tidak Sempurna

Tahapannya adalah telur, nimfa, dan bentuk dewasa. Beberapa jenis insekta, misalnya kecoak, lokus (sejenis lalat), dan belalang mengalami metamorfosis tidak sempurna. Metamorfosis tersebut tidak melalui tahapan-tahapan dengan bentuk yang berbeda-beda, tetapi bentuknya masih tetap sama hanya mengalami pembesaran dan pergantian kulit



F.      Metagenesis

Kemampuan organism menghasilkan keturunan merupakan salah satu upaya untuk melestarikan jenisnya agar tidak mengalami kepunahan. Pada organism tertentu pada siklus hidupnya ada yang mengalami pergiliran keturunan (metagenesis). Metagenesis adalah pergiliran keturunan antara fase vegetatif dan fase generatif. Fase vegetatif adalah fase dihasilkanya spora sehingga fase ini dikenal juga sebagai fase sporofit. Fase generatif adalah fase dihasilkannya gamet sehingga fase ini dikenal juga sebagai fase gametofit. Beberapa jenis tumbuhan dan hewan yang mengalami metagenesis dalam siklus hidupnya, misalnya adalah tumbuhan lumut, tumbuhan paku, serta hewan protozoa (Obelia sp dan Plasmodium sp).



1.      Tumbuhan Lumut

        Perkembangan lumut mengalami pergiliran keturunan antara fase vegetatif dan fase generatif. Lumut dapat berkembangbiak  secara vegetatif dengan spora. Spora jatuh di tempat yang cocok akan menjadi kecambah kemudian menjadi protonema. Protoneuma tumbuh menjadi gametofit muda. Selanjutnya, gametofit tumbuh menjadi gamet, baik gamet jantan maupun betina. Gamet jantan disebut anteridium, sedangkan gamet betina disebut arkegonium. Anteredium menghasilkan sel sperma dan arkegonium menghasilkan sel telur. Peleburan antara sel sperma dan sel telur akan membentuk zigot . zigot berkembang dan tumbuh menjadi suatu badan kecil yang akan menghasilkan spora, disebut sporogonium. Demikian perkembangbiakan secara vegetatif dan generatif berlangsung secara bergantian melalui pergiliran keturunan yang disebut metagenesis. 



2.      Tumbuhan Paku

        Generasi gametofitnya menghasilkan protalium. Protalium hanya berumur beberapa minggu saja. Protalium besarnya seperti jantung berwarna hijau melekat pada substrat dengan rizoid. Protalium memiliki anteridium dan arkegonium sehingga disebut fase gametofit. Fase sporofit lebih tampak jelas, tubuhnya telah dapat dibedakan atas akar, batang dan daun. Fase inilah tumbuhan paku yang sebenarnya. 






























3.      Ubur-ubur (Obelia sp)

        Ubur-ubur berbentuk bulat panjang pada saat berlangsung perkembangbiakan tidak kawin dan berbentuk seperti payung pada saat berlangsung perkembangbiakan secara kawin.

        Dari pembentukan gamet, kuncup-kuncup medusa dilepaskan dan terpisah menjadi individu yang dapat menghasilkan sel kelamin jantan dan sel kalamin betina. Jika terjadi persatuan antara sel sperma dan sel telur, maka terbentuklah zigot yang kemudian akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan menjadi Obelia sp baru yang berbentuk polop. Polip tersebut kemudian berkembangbiak secara vegetatif dengan membentuk kuncup-kuncup di bagian ujungnya. Apabila tunas itu dilepaskan, maka akan tumbuh menjadi medusa dan terulang kembalilah siklus hidup Obellia sp.  






























4.      Plasmodium sp

        Siklus hidupnya dimulai dari infeksi sporozoit yang dilakukan oleh gigitan nyamuk Anopheles betina. Di dalam tubuh manusia, sporozoit menyerang sel darah merah manusia. Setelah masuk ke dalam sel darah merah, sporozoit akan berkembang biak secaravegetatif dengan membelah diri secara berulang-ulang menjadi merezoit dalam jumlah yang sangat banyak. Jika merezoit telah masuk, maka sel-sel darah merah pecah hingga merezoit yang berada di dalamnya berhamburan ke luar. Merezoit yang terbebas kemudian menyerang sel-sel darah merah yang baru dan terjadilah siklus berikutnya.





BAB III

PENUTUP





A.     KESIMPULAN

Tahapan Perkembangan Makhluk Hidup Menjadi makhluk Dewasa

a.       Pembelahan Sel Zigot

Tidak ada komentar:

Posting Komentar